Seputarwarganet.com – Pada artikel ini, Kami akan membantu Anda mempelajari tentang simbol-simbol multimeter dan fungsinya yang dijelaskan lengkap berikut ini.
Multimeter adalah alat elektronik/elektrik yang sangat populer dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan, termasuk teknisi, insinyur, dan orang yang tidak memiliki latar belakang teknis.
Fungsi multimeter adalah untuk mengecheck apakah ada rangkaian yang terbuka, mengukur besaran arus, hambatan, dan tegangan, serta membantu dalam melakukan pemecahan masalah pada rangkaian.
Maka dari itu, dengan menggunakan multimeter, Anda dapat melakukan banyak fungsi dan mengukur berbagai besaran listrik.
Setiap fungsi ini ditandai oleh simbol khusus pada multimeter. Sama halnnya dengan komponen elektronika yang memiliki simbol komponen elektronika yang berbeda beda.
Oleh karena itu, agar dapat menggunakan multimeter dengan benar, penting untuk memahami semua simbol ini dan bagaimana menggunakannya.
Komponen Multimeter
Setiap multimeter memiliki beberapa bagian atau komponen penting yang perlu dipahami, diantarnya:
- Layar: Menampilkan nilai dari besaran yang diukur
- Knob/Pengatur Putar: Memilih fungsi-fungsi pada multimeter
- Probe: Merupakan titik kontak untuk pengukuran
- Port: Menghubungkan probe ke rangkaian dalam multimeter
- Tombol: Dapat digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi khusus
Catatan: Setiap multimeter memiliki dua ujung/probe (dalam warna merah dan hitam) yang digunakan untuk mengukur berbagai besaran.
Probe merah digunakan untuk mengukur nilai positif dan dihubungkan ke port VmAΩ pada multimeter. Sementara itu, probe hitam digunakan untuk mengukur nilai negatif atau ground dan dihubungkan ke port COM/Gnd.
Penting untuk diingat, hanya saat melakukan pengukuran arus tinggi, probe merah harus dipindahkan ke port 10A.
Sebagian besar multimeter digital dilengkapi dengan berbagai pilihan range untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan.
Namun, ada beberapa multimeter yang memiliki fitur bernama “auto-ranging” atau penyesuaian otomatis.
Fitur ini memudahkan penggunaan multimeter, tetapi terkadang memerlukan waktu lebih lama untuk menentukan hasil pengukuran yang tepat.
Karena fitur ini membuat logika multimeter menjadi lebih kompleks, multimeter dengan harga lebih murah biasanya tidak menyediakannya.
Oleh karena itu, penting untuk selalu diingat bahwa setiap multimeter memiliki berbagai range yang berbeda, dan Anda perlu menggunakan pemilih “range” untuk memilih rentang yang tepat.
Dengan begitu, Anda dapat melakukan pengukuran dengan akurat dan efisien.
Simbol Multimeter dan Fungsinnya
Dibawah ini, Anda akan menemukan simbol-simbol ini pada setiap multimeter, baik yang murah maupun yang mahal.
Simbol Tegangan DC
Simbol untuk fungsi ini adalah “V” dengan garis lurus di atasnya, seperti yang terlihat pada gambar di atas.
Fungsi ini digunakan untuk mengukur tegangan dari baterai, atau sumber daya DC. Untuk mengukur tegangan DC, langkah pertama adalah memutar pengatur (knob) ke simbol V-.
Multimeter ini dapat mengukur tegangan DC mulai dari beberapa milivolt hingga ribuan volt, tergantung pada posisi pengatur (knob) yang dipilih
Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih rentang yang tepat saat melakukan pengukuran
- Range 200m: Mewakili 200 mV atau 0,2 V. Pilih range ini jika ingin mengukur tegangan yang lebih rendah dari nilai tersebut.
- Range 2000m: Mewakili 2V. Range ini cocok untuk mengukur tegangan jatuh atau maju pada dioda dan LED.
- Range 20: Mewakili 20 volt, ideal untuk memeriksa baterai 9 volt, serta baterai lain seperti baterai 3.7 volt atau baterai AA dan AAA.
- Range 200 & 1000: Mewakili masing-masing 200 volt dan 1000 volt. Range ini berguna untuk mengukur baterai atau sumber tegangan yang lebih besar.
Setelah memilih range yang tepat, sentuh bagian positif sumber tegangan dengan ujung probe berwarna merah dan bagian negatifnya dengan ujung probe berwarna hitam. Nilai tegangan akan ditampilkan pada layar multimeter.
Simbol Tegangan AC
Simbol untuk fungsi ini adalah “V” dengan garis gelombang di atasnya, seperti yang terlihat pada gambar di atas.
Fungsi ini berguna untuk mengukur tegangan dari sumber daya arus bolak-balik (AC). Proses pengukuran tegangan AC mirip dengan pengukuran tegangan DC.
Namun, perlu diingat bahwa dalam mode ini, Anda hanya dapat mengukur nilai RMS dari tegangan AC, yaitu nilai tegangan DC setara yang akan menghasilkan efek pemanasan yang sama.
Seperti halnya dengan pengukuran tegangan DC, tegangan AC juga bervariasi dari satu multimeter ke multimeter lainnya.
Model multimeter yang umum digunakan biasanya dapat mengukur tegangan AC mulai dari 200 hingga 750 volt.
Simbol Hambatan (Ohm)
Simbol untuk fungsi ini adalah “Ω” dengan sebuah lingkaran kecil di tengahnya, seperti yang terlihat pada gambar di atas.
Fungsi ini memungkinkan Anda mengukur hambatan dari berbagai komponen elektronika seperti resistor, induktor, kapasitor, dan sebagainya.
Setiap multimeter digital memiliki berbagai pilihan range untuk mengukur hambatan. Multimeter ini memiliki 5 range dan dapat mengukur hambatan dari 2 Mega ohm hingga 200 Ω, 2K Ω, 20K Ω, 200K Ω, dan 2M Ω.
Oleh karena itu, menurut pendapat Kami pribadi sangat penting untuk memilih range yang sesuai saat melakukan pengukuran.
Langkah pertama untuk mengkukur hambatan pada sebuah multimeter yakni dengan memutar pengatur (knob) ke posisi Ω yang sesuai.
Selanjutnya, sentuhkan ujung probe berwarna hitam dan merah pada bagian komponen yang ingin Anda ukur hambatannya. Multimeter akan menampilkan nilai hambatan dalam satuan ohm.
Simbol Arus DC (Ampere)
Simbol untuk fungsi ini adalah “I” dengan garis lurus di atasnya, seperti yang terlihat pada gambar di atas.
Fungsi ini digunakan untuk mengukur arus searah (DC) yang mengalir melalui penghantar seperti kawat, resistor, dan komponen lainnya.
Multimeter memungkinkan kita untuk mengukur arus mulai dari mikro-ampere hingga beberapa amper.
Multimeter yang ditampilkan di sini memiliki 5 rangepengukuran – 200uA, 2000uA, 20mA, 200mA, dan 10A.
Proses pengukuran arus berbeda dari pengukuran hambatan dan tegangan. Anda harus menghubungkan multimeter secara seri dalam rangkaian.
Untuk mengukur arus searah melalui sebuah rangkaian, hubungkan satu ujung rangkaian ke probe berwarna merah dan ujung lainnya ke probe berwarna hitam. Dengan begitu, arus yang mengalir melalui rangkaian juga akan mengalir melalui multimeter.
Catatan: Untuk mengukur arus di atas 0.2A, putar pengatur (knob) ke posisi 10 A. Tetapi sebelum melakukannya, pastikan probe berwarna merah dipindahkan ke port 10 A.
Simbol Dioda
Simbol dioda pada multimeter digunakan untuk menguji dioda. Saat menguji dioda, dioda dapat dihubungkan dalam dua kondisi, yaitu dalam kondisi bias maju atau bias mundur.
Caranya, ambil probe multimeter dan hubungkan ujung probe berwarna hitam ke ujung katoda dioda dan ujung probe berwarna merah ke ujung anoda dioda.
Jika dioda yang diuji baik, multimeter akan menampilkan penurunan tegangan antara 0,5 V hingga 0,8 V untuk dioda silikon dan antara 0,2 hingga 0,3 Volt untuk dioda germanium.
Simbol Continuity
Simbol ini continuity atau kontinuitas pada multimeter digunakan untuk memeriksa apakah suatu komponen atau rangkaian bersifat konduktif.
Ketika tes dilakukan, multimeter akan mengeluarkan bunyi beep dan menunjukkan hambatan nol jika tidak ada putus pada komponen atau rangkaian tersebut.
Simbol ini menggambarkan suara buzzer yang digunakan dalam tes ini. Untuk melakukan tes ini, Anda hanya perlu menyentuhkan ujung probe multimeter pada dua titik yang akan diuji, dan multimeter akan mengeluarkan bunyi beep jika ada hubungan yang baik.
Untuk menguji kontinuitas, hubungkan probe berwarna hitam ke salah satu ujung komponen atau rangkaian, dan probe berwarna merah ke ujung lainnya.
Jika multimeter berbunyi beep, itu berarti ada hubungan yang baik (kontinuitas), dan jika tidak berbunyi, itu berarti ada sirkuit terbuka (putus).
Catatan: Hampir setiap multimeter memiliki fungsi ini terintegrasi dengan fungsi tes dioda.
Simbol hFE
Mode ini digunakan untuk memeriksa gain transistor, yang diwakili oleh simbol hFE. Selain mengatur pengatur (knob) pada simbol hFE, kita juga harus meletakkan transistor yang akan diuji di port transistor.
Jadi, letakkan transistor NPN di port NPN dan PNP di port PNP. Pastikan pin transistor sejajar dengan nama pin yang tertera pada multimeter.
Simbol Off
Simbol Off pada multimter berfungsi untuk mematikan multimeter. Jadi ketika Anda ingin menonaktifkan multimeter, putar knob pada posisi ini.
Simbol Hold
Fungsi tombol “Hold” adalah untuk mengunci hasil pembacaan pada layar. Ini bermanfaat ketika Anda ingin mengambil beberapa pembacaan selama periode waktu tertentu dan ingin melihat data lebih detail nanti. Dengan mengunci pembacaan, Anda dapat menyimpan nilai-nilai tersebut untuk ditinjau kembali kemudian.
Simbol Backlight
Tombol backlight berfungsi untuk menerangi layar multimeter digital sehingga Anda dapat mengambil pembacaan dalam kondisi cahaya rendah. Hal ini sangat berguna ketika Anda mengukur di tempat yang gelap atau kurang terang cahayanya.
Simbol Arus AC
Simbol arus AC mirip dengan simbol arus searah (DC), tetapi bedanya terletak pada garisnya yang berbentuk gelombang, bukan garis lurus. Fungsi ini digunakan untuk mengukur arus AC yang mengalir melalui penghantar seperti kawat, resistor, dan sejenisnya.
Simbol Temperatur
Untuk mengukur suhu perangkat menggunakan multimeter, Anda memerlukan probe termokopel. Probe ini dihubungkan ke multimeter melalui port COM dan mA. Pastikan polaritasnya benar.
Catatan: Jika tidak ada yang dihubungkan ke multimeter, maka akan menampilkan suhu ruangan.
Simbol Kapasitansi
Fungsi ini berguna untuk mengukur kapasitansi dari kapasitor. Caranya, sambungkan ujung-ujung kapasitor ke port COM dan mA pada multimeter. Hasil pengukuran kapasitansi akan ditampilkan dalam satuan mikrofarad (µF).
Simbol Hz
Banyak multimeter digital dilengkapi dengan simbol frekuensi yang ditandai dengan Hz, menandakan bahwa multimeter tersebut juga dapat mengukur frekuensi.
Untuk mengukur frekuensi, langkah pertama adalah memilih rentang yang sesuai (jika tersedia) dengan memutar pengatur (knob) ke posisi Hz.
Setelah itu, sambungkan probe berwarna hitam ke terminal COM dan probe berwarna merah ke terminal VΩmAHz.
Terakhir, sentuhkan probe pada titik yang ingin diukur frekuensinya dan baca nilai frekuensi yang ditampilkan pada layar.
Simbol Duty Cycle
Simbol duty cycle pada multimeter menunjukkan persentase waktu sinyal tertentu aktif atau “on”. Misalnya, sinyal dengan duty cycle 50% akan aktif selama setengah waktu dan mati selama setengah waktu lainnya.
Simbol ini sering digunakan dalam perbaikan sirkuit elektronik, karena dapat membantu mengidentifikasi komponen yang bermasalah.
Itulah beberapa simbol multimeter paling penting yang akan Anda temui. Kenali simbol-simbol ini beserta fungsi dan artinya agar Anda dapat menggunakan multimeter dengan maksimal.