Seputarwarganet.com – Salam, Sobat Warganet! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai perbedaan kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia berikut dengan contohnya.
Mungkin kamu sering mendengar atau membaca kedua istilah tersebut, tetapi apakah kamu benar-benar memahami maknanya? Artikel ini akan memberikan penjelasan tentang apa perbedaan kata baku dan tidak baku Yuk, kita mulai!
Pengertian Kata Baku
Kata baku merupakan kata yang ditulis sesuai dengan aturan ejaan yang telah ditetapkan secara resmi. Ejaan kata baku sudah terstandarisasi dan berlaku untuk semua penutur bahasa Indonesia. Berikut adalah beberapa pengertian mengenai kata baku:
1. Pengertian Kata Baku secara Umum
Kata baku secara umum adalah kata yang ejaannya sesuai dengan ejaan resmi yang telah ditetapkan oleh Pusat Bahasa atau Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Ejaan kata baku tidak mengalami perubahan tergantung pada suku kata atau aksen penutur bahasa.
2. Pengertian Kata Baku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata baku adalah kata yang dijadikan acuan untuk penulisan dan pengucapan kata dalam bahasa Indonesia. Ejaan kata baku tidak mengikuti variasi regional atau dialek tertentu, sehingga dapat dipahami oleh semua penutur bahasa Indonesia di seluruh wilayah Indonesia.
3. Pengertian Kata Baku dalam Ejaan yang Disempurnakan
Dalam ejaan yang disempurnakan pada tahun 1972, kata baku didefinisikan sebagai kata yang ditulis sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, tidak mengalami perubahan ejaan berdasarkan kebiasaan atau dialek setempat. Ejaan kata baku berlaku secara nasional dan universal.
4. Contoh Kata Baku
Berikut adalah beberapa contoh kata baku dalam bahasa Indonesia:
Kata Baku | Keterangan |
---|---|
buku | Kata benda untuk menyebut benda yang digunakan untuk menulis atau membaca. |
makan | Kata kerja untuk menyatakan tindakan mengonsumsi makanan. |
rumah | Kata benda untuk menyebut tempat tinggal. |
Pengertian Kata Tidak Baku
Kata tidak baku, yang juga dikenal sebagai kata tidak resmi, adalah kata yang tidak mengikuti aturan ejaan yang ditetapkan secara resmi. Ejaan kata tidak baku sering kali mengalami variasi tergantung pada dialek atau kebiasaan penutur bahasa di suatu daerah. Berikut adalah beberapa pengertian mengenai kata tidak baku:
1. Pengertian Kata Tidak Baku secara Umum
Kata tidak baku secara umum adalah kata yang ejaannya tidak sesuai dengan aturan ejaan yang telah ditetapkan secara resmi. Ejaan kata tidak baku dapat bervariasi tergantung pada suku kata atau aksen penutur bahasa.
2. Pengertian Kata Tidak Baku dalam Dialek atau Kebiasaan Daerah
Di Indonesia, terdapat banyak variasi dialek dan kebiasaan dalam penggunaan bahasa. Kata tidak baku sering kali digunakan dalam percakapan sehari-hari di beberapa daerah. Ejaan kata tidak baku dapat berbeda dari ejaan kata baku yang digunakan secara resmi.
3. Contoh Kata Tidak Baku
Berikut adalah beberapa contoh kata tidak baku dalam bahasa Indonesia:
Kata Tidak Baku | Keterangan |
---|---|
bukunya | Variasi ejaan tidak baku dari kata “bukunya” yang seharusnya ditulis “bukunya”. |
makanan | Variasi pengucapan tidak baku dari kata “makanan” yang seharusnya diucapkan “makanan”. |
rmh | Penyusutan tidak baku dari kata “rumah” yang seharusnya ditulis “rumah”. |
Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku
Setelah kita memahami pengertian kata baku dan tidak baku, kita dapat melihat perbedaan antara keduanya. Berikut adalah beberapa perbedaan antara kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia:
1. Aturan Ejaan
Kata baku mengikuti aturan ejaan yang telah ditetapkan secara resmi, sedangkan kata tidak baku sering kali tidak mengikuti aturan ejaan tersebut. Ejaan kata tidak baku dapat bervariasi tergantung pada dialek atau kebiasaan daerah.
2. Standarisasi
Kata baku telah distandarisasi dan berlaku untuk semua penutur bahasa Indonesia. Ejaan kata baku tidak mengalami perubahan tergantung pada suku kata atau aksen penutur bahasa. Sedangkan kata tidak baku tidak memiliki standar resmi dan dapat berbeda dalam pengucapan dan penulisan di berbagai daerah.
3. Pemahaman Universal
Kata baku dapat dipahami oleh semua penutur bahasa Indonesia di seluruh wilayah Indonesia. Ejaan kata baku tidak mengikuti variasi regional atau dialek tertentu. Namun, kata tidak baku dapat menghadirkan hambatan dalam pemahaman antarpenutur jika terdapat perbedaan dalam pengucapan atau penulisan.
4. Penggunaan dalam Tulisan Formal
Kata baku lebih umum digunakan dalam tulisan formal, seperti dalam dokumen resmi, jurnal ilmiah, dan surat-surat resmi. Penggunaan kata baku memberikan keseragaman dan konsistensi dalam bahasa yang digunakan. Di sisi lain, kata tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan media informal seperti sosial media.
5. Pengaruh pada SEO dan Ranking
Ketika menyangkut SEO (Search Engine Optimization) dan ranking di mesin pencari Google, penggunaan kata baku lebih disarankan. Mesin pencari biasanya lebih memprioritaskan kata baku dalam indeksasinya. Penggunaan kata baku yang benar dapat meningkatkan visibilitas konten Anda di mesin pencari dan membantu mencapai peringkat yang lebih baik.
Kesimpulan
Untuk mengakhiri artikel ini, perbedaan antara kata baku dan tidak baku sangat penting untuk dipahami dalam penggunaan bahasa Indonesia. Kata baku mengikuti aturan ejaan yang telah ditetapkan secara resmi dan distandarisasi, sementara kata tidak baku sering kali mengalami variasi dalam pengucapan dan penulisan tergantung pada dialek atau kebiasaan daerah.
Penggunaan kata baku lebih disarankan dalam tulisan formal dan memiliki pengaruh yang positif pada SEO dan ranking di mesin pencari. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia dan mengoptimalkan konten kita dalam lingkungan digital.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Warganet dalam memahami perbedaan kata baku dan tidak baku. Terima kasih telah membaca sampai jumpa dipostingan berikutnya!